Postingan

Jakarta I'm Coming, Magang Setneg (2)

Gambar
Yey! Menginjakkan kaki di Jakarta untuk ketiga kalinya tanpa keluar duit tiket pergi wkkk~ 8 Maret 2017 berhasil mendarat tjantik di kos-kosan. Ohya, sebelumnya penuh perjuangan juga untuk bisa pergi ke Jakarta. Setelah urusan kampus selesai, dospem dan kaprodi meridhoi, dekan memberi uang untuk tiket pesawat pergi, sampailah pada titik, AKU BAKAL TINGGAL DI MANAAAA? Jadinya googling, cari info kos semurah-murah-murah-murahnya dan deket dengan kantor. Tapi rada mustahil cari yang murah di Jakarta Pusat :”) Tiba-tiba ada cahaya silau, chat masuk dari Mbak Efa (nanti kuceritain siapa ndese). “Ro, kamu tanya info kos sama anak magang batch kemaren ya, ini nomernya.”

Drama Sebelum Berangkat, Magang Setneg (1)

Gambar
Dua bulan setelah KKN, akhirnya punya niat untuk benar-benar urus tugas akhir atau yang-namanya-tak-boleh-disebut bagi mahasiswa tingkat akhir alias skr**si. Pertengahan Oktober 2016 akhirnya urus pengajuan judul. Dan ternyata gampang banget urusnya *yaiyalah, judul doang -_-* Akhirnya mulai susun proposal, bikin latar belakang masalah sudah berasa curhat, masuk ke teori dan konsep langsung bingung. Buka-buka skripsi orang buat nyari referensi, dapat pencerahan dan mulai ngetik. Proposal selesai sampai Bab III, langsung ke dosen pembimbing. Dapat revisian, senanglah hati~ Ternyata ngerjain skripsi *nah kan kesebut!* cuma butuh kemauan dan rajin. Sebenarnya ngga rajin-rajin banget sih, ya ngerasa tenang aja karena sudah ngajuin judul. Walau baru konsul sekali ke pembimbing sejak akhir Oktober sampai Januari, HUAHAHAHAHA.

Kartini Masa Kini Itu Bukan Yang Sibuk Mempercantik Diri

Gambar
Holla! Akhirnya ada tulisan lagi. Well entah mengapa semangat nulis itu selalu ada tapi kebanyakan cuma wacana :’) and finally, tulisan ini selesai. Terimakasih banyak untuk yang ingetin untuk nulis, wkk. Jadi ceritanya Selasa kemarin tepatnya 11 April 2017 gue menghadiri dua acara. Satu tentang kepemudaan di Gedung MPR/DPR/DPD RI dan lainnya tentang keperempuanan di Museum Bank Indonesia daerah kota Tua Jakarta. Kartini masa kini itu yang aktif menggali potensi diri :) Banyak pelajaran yang gue ambil dari kedua acara tersebut. Tapi yang paling emosional sewaktu gue ngehadirin acara Panggung Para Perempuan Kartini di Museum BI. Berasa perjuangan banget hadir di acara itu. Pendaftaran terbatas karena emang banyak banget peminatnya.

Pengalaman dan Pasangan

Gambar
Hallo, sudah lama sekali tak menambah postingan baru sejak April 2016. Mungkin di sini, bahasa saya 'agak' resmi, karena memang ingin berbicara serius. Tentang apa yang saya inginkan di masa depan. Tentang perjalanan hidup, persahabatan, dan ya, masa depan. Singkatnya, tentang pasangan. Juga tentang beberapa pengalaman. Jujur, saya baru dua kali pacaran, setidaknya bersyukur hanya dua kali. Sehingga tidak banyak dosa menghantui ketika memiliki pasangan sebelum menikah. Saya bukan perempuan dengan akhlak yang baik benar. Saya menutup kepala dengan jilbab, tapi hanya kepala. Saya masih memakai celana. Selain itu, perilaku saya masih belum utuh benar disebut perempuan. Saya mulai malu ketika mengetik bagian ini. Apalagi ibadah wajib belum saya jalankan dengan tertib.

Si Penyelamat Pasien di Mata Pengejar Deadline

Gambar
Well, tulisan ini hadir bukan karena ada udang di balik tepung atau utang di balik senyum *apasih -_-* ini pengalaman gue selama kurang lebih setahun jadi wartawan alias pengejar deadline. Gue wartawan di salah satu harian lokal Kaltim. Bukan wartawan sewuah yang kalian kira, hanya wartawan dengan beat lifestyle :’) hehe. Kerjaannya tiap mingguan. Kadang ngisi halaman harian kalo senggang. Huehehe

Cerita Si Kaki Satu

Gambar
Seperti biasa. Setiap pagi pekerjaanku hanya diam dan menanti cerita-cerita seru yang mungkin akan terjadi. Ralat. Bukan hanya setiap pagi, aku melakukannya setiap saat, satu hari 24 jam, satu minggu 7 hari. Hanya ini yang bisa aku lakukan. Lagipula, apa yang kau harapkan dari lampu merah berusia 35 tahun ini?

Untuk Pria yang Sedang Berjuang

Gambar
Aku bukan orang yang ulung dalam merangkai kata, namun aku menyimpan banyak rasa yang ingin aku untai lewat kata. Yah, walau tak seberapa paham bagaimana merangkai diksi agar perasaanku tergambarkan lewat barisan kata di bawah ini. Kita. K-I-T-A. Empat huruf yang maknanya aku dan kau. Kadang aku bingung memaknai kita. Sama-sama dewasa. Sama-sama tahu mana benar dan salah. Lucunya, kita sama-sama diam padahal saling tahu. Iya. Tahu. Tak apalah. lepas atau tidak? Tidak pernah ada ungkapan. Semua mengalir lewat tindakan. Selalu kau yang memulai dan lucunya aku larut dalam permainanmu itu. Apa kau anggap semua hal ini biasa saja? Saat di dalam hati perasaanku bergejolak, apa perasaanmu juga? Namun di luar seolah baik-baik saja. Tanpa apa-apa. Lucu sekali. Kadang aku suka tertawa sendiri. Kita aktor yang andal ya? Sangat andal. Luar biasa. Aku juga tak pernah mengelak. Sebab, ketahuilah bahwa aku masih menyimpan rasa itu. Rasa yang pernah kau jeratkan padaku. Rasan